Lihat ke Halaman Asli

Malu Bertanya Sesat di Jalan, Kebanyakan Bertanya Merepotkan!

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya punya teman, yang lebih senang bertanya kepada orang lain daripada mencari jawaban sendiri, dan celakanya banyak pertanyaan yang seharusnya bisa dicari jawabannya hanya dengan sedikit membaca, sedikit mencari, tapi dia lebih senang bertanya. Alasannya karena dengan bertanya lebih mudah, lebih simple bagi dirinya.

Sering juga untuk pekerjaan yang selama ini menjadi tanggung jawabnya dia bertanya kepada orang lain. Padahal dialah yang selama ini mengerjakannya, seharusnya dia yang menjadi referensi bagi orang lain, bukan sebaliknya.

Dalam satu hari, saya pernah menghitung, lebih dari 20x dia bertanya. Jika 1 pertanyaan membutuhkan waktu 10 menit untuk menjawab, berarti ada 200 menit waktu yang harus disisihkan orang lain hanya demi dia, dan dia kehilangan 20x kesempatan berharga untuk belajar, belajar memahami sesuatu dengan lebih baik, sebelum bertanya kepada orang lain.

Cerita diatas semakin meyakinkan saya bahwa terlalu banyak bertanya bukanlah pilihan yang baik dalam berkomunikasi, selain berefek kepada image yang jelek, juga membuat orang lain yang selalu ditanya menjadi berpikir bahwa orang ini tidak punya kemauan untuk belajar, tidak mau merepotkan diri sendiri tapi dengan cara merepotkan orang lain.

Lebih baik jika sebelum bertanya kepada orang lain, kita terlebih dahulu mencari tahu dari bermacam sumber yang kita punya, mengolahnya terlebih dahulu, mencari tahu dengan lebih detail dan fokus sebelum bertanya kepada orang lain. Karena belum tentu orang lain mengerti atas apa yang ditanyakan.

Selain menambah wawasan bagi diri kita sendiri, juga tidak perlu merepotkan orang lain dengan bertanya sesuatu yang sudah ada. Toh kadang pertanyaan itu tidak butuh jawaban yang susah, hanya butuh kemauan untuk mencari dan keinginan untuk memahami.

Jadi Mari bertanya hanya untuk sesuatu yang kita tidak ketahui, sebelumnya silahkan mencari tahu dengan lebih detail, lebih fokus, terlalu banyak bertanya bukanlah pilihan yang baik dalam berkomunikasi. Cerita tentang teman saya diatas membuktikannya.

Cikarang/31 Januari 2012/23/04

Bertanya itu perlu, tapi sebisa mungkin jangan merepotkan orang lain...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline