Komunitas Harapan, sebagai wadah bagi para anak dan remaja untuk tumbuh dan berkembang, harus menjadikan perhatian terhadap perundungan sebagai prioritas. Mewujudkan lingkungan aman dan santun di dalam komunitas ini adalah langkah penting untuk membantu anak-anak dan remaja tumbuh dengan baik, menghormati satu sama lain, dan menciptakan atmosfer yang mendukung perkembangan penuh potensi. Komunitas Harapan berlokasi di daerah Pasar Johar Semarang dimana disana juga terdapat banyak warga yang tinggal disana. Setiap akhir pekan Komunitas Harapan mengadakan berbagai kegiatan yang ditujukan bagi anak-anak di sekitar Pasar Johar. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi mengaji bersama dan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat bagi anak-anak di lingkungan tersebut.
Dengan banyaknya anak-anak di daerah tersebut, menjadikan lingkungan di sekitar Pasar Johar sangat rawan adanya permasalahan yang terjadi diantara mereka. Salah satunya adalah perundungan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Pentingnya perhatian terhadap perundungan anak-anak remaja tidak bisa diremehkan. Dalam beberapa kasus, perundungan dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang merusak, seperti depresi, kecemasan, rendahnya harga diri, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Kekerasan fisik dan emosional yang berulang dapat meninggalkan luka yang dalam pada korban dan membentuk pola perilaku yang negatif di dalam diri mereka.
Mengingat pentingnya kesadaran terhadap bullying, mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Universitas PGRI Semarang melaksanakan kegiatan penyuluhan terhadap anak-anak di lingkungan Komunitas Harapan di Johar Semarang yang bertemakan Bersama Melawan Bullying: Mewujudkan Lingkungan Aman dan Santun di Komunitas Harapan. Program pengabdian terhadap masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa program studi BK PPG UPGRIS yang puncaknya pada 1 Juni 2023 ini, yang bertempat di Aula Komunitas Harapan, Kampung Sumeneban, Kelurahan Kauman, Kota Semarang sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bullying dan cyberbullying kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, penyuluhan dilakukan dengan diawali dengan pretest dan pada tahap ini menggunakan metode permainan dan penanyangan video edukasi. Pemilihan metode permainan dan penayangan video dilakukan agar anak-anak antusias dan mudah memahami isi dari materi yang diberikan, sehingga anak-anak mampu melakukan perubahan sikap yang lebih inklusif dan menghormati di antara semua individu di lingkungan anak-anak.
Sesi tanya jawab juga dilakukan untuk melengkapi pemahaman peserta yang belum terakomodasi melalui metode sebelumnya. Program ini diakhiri dengan post test untuk mengevaluasi pemahaman yang telah diperoleh oleh peserta setelah mengikuti kegiatan. Tingkat keberhasilan program ini dinilai melalui pengamatan langsung dan terhadap kinerja peserta dan hasil simulasi dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kemajuan yang dicapai oleh peserta dalam menghadapi perilaku bullying dan cyberbullying. Diharapkan melalui program pengabdian ini, masyarakat di Komunitas Harapan dapat lebih sadar akan bahaya bullying dan cyberbullying serta memiliki keterampilan untuk melawan dan mencegah tindakan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H