Lihat ke Halaman Asli

Agung Dwi

When the night has come

Kekasih Bayangan

Diperbarui: 24 Oktober 2019   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekasih Bayangan (istimewa).

KIRA-KIRA enam bulan setelah menikah, lukisan Kekasih Bayangan berada di apartemen Andaru. Lukisan itu dipajang di samping meja makan dan diatur setinggi mata orang berdiri.

Andaru melihat dengan seksama saat meminum kopi sehabis pulang kerja. Ia masih mengenakan pakaian kerjanya dan memang begitu kebiasaannya tiap pulang kerja---ia akan meletakkan tas kerja di meja kecil di sebelah kasur dan menuju dapur hanya untuk memeluk sebentar istrinya dari belakang yang sedang memasak.

Istrinya biasanya sudah menyiapkan segelas kopi hitam tanpa gula. Andaru akan menyesap kopi sambil duduk kursi meja makan, sementara istrinya sedang menyiapkan makan malam. Aroma kopi dan masakan istrinya selalu membuat Andaru selalu ingin buru-buru pulang.

"Kamu baru membeli lukisan ya?" tanya Andaru kepada istrinya sambil menatap lukisan Kekasih Bayangan.

"Iya," jawab istrinya dari dapur. "Saat belanja, aku tak sengaja melihat lukisan itu. Murah. Aku pikir akan bagus untuk menghiasi apartemen kecil kita. Kamu suka?"

"Aku tidak terlalu mengerti lukisan, tapi kelihatan bagus kok. Kamu beli di mana?"

"Di toko barang bekas. Cuma Rp50 ribu."

"Wah murah ya."

"Aku membeli frame baru dengan warna hitam untuk lukisan itu."

"Iya, sangat cocok kok."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline