AC MILAn boleh berbangga. Pekan pertama Liga Italia, Milan berhasil meraih poin penuh di kandang Crotone, dini hari tadi. Di klasemen sementara, Milan berbagi tempat dengan saudara sekota Inter dan Juventus di puncak, yang sama-sama meraih poin penuh dengan keunggulan tiga gol.
Cerita Milan lebih indah lagi. Dari sebelas pemain yang dipasang Vicenzo Montella sejak menit awal, tiga di antaranya adalah jebolan Akademi Milan: Gigi Donnaruma Manuel Locatelli, dan Patrick Cutrone. Ketiganya masih di bawah 20 tahun. Di bangku cadangan, masih ada empat lagi yang juga merupakan hasil didikan sekolah sepak bola Milan: Ignazio Abate, Luca Antonelli, Antonio Donnaruma, dan Davide Calibria.
Namun, yang paling berbahagia selepas partai semalam adalah Patrick Cutrone. Pertandingan semalam adalah kali pertama Cutrone bermain sejak menit pertama di liga tertinggi Italia. Malamnya tambah istimewa karena Cutrone punya andil besar dalam memberikan kemenangan bagi Milan. Lagi-lagi Milan berhasil mengorbitkan satu nama dari tim junior mereka, setelah tahun kemarin Manuel Locatelli berhasil membetot perhatian media dan setahun sebelumnya, Gigi Donnaruma berhasil menggeser Diego Lopez di umur 16 tahun.
Kita kembali ke Cutrone. Lawan Crotone dini hari tadi, Cutrone kembali masuk starting eleven karena Silva diistirahatkan pasca-melawan Shkendija. Pemuda 19 tahun ini tak ingin menyia-nyiakan kesempatan bermain dari menit pertama di ajang Serie A. Tantangan berhasil dijawab.
Baru tiga menit pertandingan dimulai, tusukan Cutrone ke jantung pertahanan Crotone menghasilkan penalti yang sukses dieksekusi oleh Franck Kessie. Bahkan, Federico Ceccherini yang menjatuhkan Cutrone harus diusir oleh wasit. Lima belas menit berselang, giliran namanya muncul di papan skor. Cutrone mampu meloloskan diri dari penjagaan bek lawan dan menanduk bola umpan silang dari Suso.
Aksi Cutrone tak berhenti di situ. Setelah sukses mengecoh jebakan offside, Cutrone mengirim umpan tarik ke jantung pertahanan Crotone. Suso berhasil menyambut umpan itu dan menambah keunggulan Milan. Jasa Cutrone semalam: 1 gol, 1 assist, dan 1 aksi menghasilkan penalti.
Lalu, siapa sih Cutrone dan apa istimewanya dibandingkan striker Milan lainnya, apalagi Milan sebentar lagi mendapatkan Nikola Kalinic dari Fiorentina, dengan mahar 20 juta euro?
Namanya memang masih asing di telinga Milanisti. Pemuda kelahiran Como 19 tahun silam ini masih biru di kancah tertinggi Liga Italia. Transfermarkt bahkan hanya mem-value Cutrone sebesar 500 ribu euro. Murah sekali ketimbang Andre Silva yang didatangkan dari Porto dengan mahar 38 juta euro
Untuk melihat keistimewaan Cutrone, mari kita tengok aksinya setahun belakangan. Aksi Cutrone di tim Primavera A Milan musim kemarin sangat mumpuni. Ia adalah andalan Stefano Nava, pelatih Primavera Milan. Di tim junior, ia mencetak 21 gol dan 3 assist dalam 25 laga (2.130 menit bermain). Sementara di tim junior Italia, Cutrone berhasil menggasak 6 gol dan dua assist dalam 17 pertandingan (1.033 menit). Berarti, tiap 85 menit, Cutrone berhasil menyarangkan satu gol. Jika ditambah dengan catatan di level timnas junior, 1 gol/120 menit. Impresif. Catatan inilah yang bikin Montella kesengsem.
Musim kemarin, Cutrone dipromosikan Montella ke tim utama selepas Luiz Adriano dilego ke Spartak Moskow. Ia berulang kali menghiasi bangku cadangan AC Milan. Baru pada 21 Mei lalu saat lawan Bologna, Cutrone diberi menit bermain di tim senior, meski cuma lima menit. Meski demikian, Cutrone tetap berkeras berlatih untuk memikat sang bos, Vicenzo Montella.
Kerja keras pun berbuah. Ketika pramusim , Montella memberi kepercayaan pemuda Como ini untuk ambil bagian dalam tur di Tiongkok. Kepercayaan itu pun dijawab dengan 3 gol selama 4 pertandingan. Dua gol di antaranya disarangkan Cutrone ke gawang Bayern Munchen. Ini yang makin bikin Cutrone pede. Dua gol ke gawang raksasa Jerman telah menaikkan motivasinya. Montella juga tanpa ragu memilih Cutrone di kualifikasi Liga Europa lawan Craiova saat Silva harus istirahat selepas bermain untuk Portugal di Piala Konfederasi.