Lihat ke Halaman Asli

RM Agung Dian Perdana

Volunteer FIM Jambi

Mengelola Kesehatan Mental di Dunia Perkuliahan (Bagian Keempat)

Diperbarui: 30 Januari 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bagaimana cara mengenali diri sendiri? Bisa dengan tes psikologi atau teman-teman dapat membuat seperti dibawah ini. Kotak-kotak tersebut bisa teman-teman isi sendiri dan juga minta kepada orang terdekat untuk mengisi SWOT tentang diri kita.

3. Regulasi Emosi

Materi terakhir yang akan kita bahas adalah pentingnya regulasi emosi dalam menjaga kesehatan mental pada mahasiswa. Regulasi emosi ini akan membantu teman-teman untuk mengekspresikan emosi dengan tepat, mempengaruhi hubungan teman-teman dengan sosial.

Emosi adalah bagian normal dari kehidupan kita sehari-hari. Semua orang mengalaminya. Namun, bagi sebagian orang merasakan emosi ini bisa terasa luar biasa, seperti roller coaster yang tidak terkendali. 

Umum untuk satu atau lebih emosi kuat terjadi saat seseorang mengalami cedera diri, seperti: kesedihan, insecure, perasaan kewalahan, dll. Regulasi emosi meliputi kemampuan yang berhubungan dengan bagaimana individu membuat suatu penetapan langkah yang akan digunakan untuk menghadapi segala bentuk emosi dan pikirannya, sehingga dapat lebih jelas memantau emosi yang sedang dihadapi.

Penilaian individu ini meliputi penilaian baik positif maupun negatif atas segala peristiwa yang dihadapi sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dan bagaimana menggunakan pengetahuannya tersebut untuk menghasilkan apa yang menjadi harapannya.

Regulasi emosi, source by : Nurul Hafizah

Sering kali mungkin ada teman kita yang melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan bagi kita, sehingga membuat kita ingin kesal dan marah.
Marah itu hal wajar, namun bukan berarti marah itu harus diluapkan dengan agresi secara fisik atau malah tidak kita ungkapkan.

Kenali emosi kita terlebih dahulu, lalu belajarlah untuk dapat mengungkapkan hal yang kita rasakan dan diinginkan kepada orang lain dengan cara tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. 

Disini, seseorang dituntut untuk jujur terhadap diri sendiri, jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proposional.

Menjaga kesehatan mental itu butuh usaha. Usaha itu dapat dimulai dari maajemen diri kita sendiri. Gangguan pada kesehatan mental yang terjadi merupakan akumulasi dari hal-hal yang terjadi dalam kehidupannya selama ini, sehingga butuh waktu untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang tersebut. 

Tidak masalah untuk bercerita ke teman yang dipercaya untuk bisa meredakan emosi kita. Tidak masalah untuk melakukan hal positif yang kita senangi untuk memperbaiki kondisi psikologis kita. Dan tak usah malu mendatangi profesional (ex: psikolog dan psikiater) jika memang membutuhkan bantuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline