Lihat ke Halaman Asli

Agung Darmansyah

Human Resources Development

Senyum Jujur VS Senyum Palsu

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

senyum yang jujur, di anggap sebagai piranti valid yang mengekpresikan kesenagan yang spontan, kegembiraan, dan kejujuran perasaan. senyum merupakan salah satu hal yang harus ada dalm interaksi antar manusia, dalam usaha membentuk kejujuran, dalam membangun keterusterangan dalam keluarga, dan dalam seluruh hubungan antar manusia, antar saudaranya, antara teman dengan temannya, dan antara pemimpin dengan rakyat nya. senyum yang jujur adalah surga yang jernih, penuh dengan semerbak harum kehidupan, motivasi kedamaian yang dikirimkan kepada rohani, serta pengobat luka hati. harga sebuah senyuman yang jujur lebih mahal dari pada harga emas dan intan permata. tiada kehidupan tanpa senyuman. satu senyuman cukup untuk memperindah hati dengan perhiasan ikhlas. satu senyuman yang jujur cukup untuk menjadikan kehidupan yang damai.

senyuman palsu adalah senyuman yang terjadi ketika sesorang memaksa dirinya untuk bermanis muka, atau dia terpaksa melakukannya untuk menyelamatkan dirinya dari kondisi yang tidak menyenangkan. senyum ini tidak menunjukkan kasih sayang dan cinta. saat seseorang pura-pura tersenyum, kedua bibirnya tertutup dan dua sudut mulutnya membentuk garis lurus, dan tidak ada pergerakan disekitar matantya, rentang nya lebih lama dari pada senyum yang jujur.;




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline