Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Luka yang tak Terlupakan

Diperbarui: 3 Juli 2024   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Luka yang Tak Terlupakan

Bait 1:

Memperbaiki yang patah, bagai merajut kembali serpihan kaca,
Memang bisa tersusun rapi, namun takkan utuh seperti sedia kala.
Luka di hati, bekas torehan masa lalu,
Walau memudar, takkan pernah benar-benar sirna dari ingatanmu.

Bait 2:

Setiap goresan di hati, adalah cerita yang terukir indah,
Mencerminkan perjalanan hidup, penuh rintangan dan badai yang menerjang.
Meskipun sakit dan perih, ia mengajarkanmu arti kekuatan,
Dan bangkit kembali dari keterpurukan, dengan hati yang lebih tegar.

Bait 3:

Luka di hati, bukan untuk diratapi,
Tapi untuk direnungkan dan dipelajari.
Jadikan sebagai guru terbaik, yang menuntunmu menuju jalan yang lebih baik.
Belajarlah untuk memaafkan, bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri.

Bait 4:

Terimalah bahwa hidup tak selalu sempurna,
Ada bahagia dan duka, tawa dan air mata.
Luka di hati adalah bagian dari perjalanan,
Yang membantumu menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.

Bait 5:

Bersyukurlah atas setiap pengalaman yang kau lalui,
Baik yang indah maupun yang menyakitkan.
Karena semua itu membentuk dirimu menjadi manusia yang utuh,
Siap menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan dan optimisme.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline