Lihat ke Halaman Asli

Puisi: di Pelataran Ujung Kisah

Diperbarui: 3 Juli 2024   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Di Pelataran Ujung Kisah

Di pelataran ujung kisah aku tiba,
Duduk bersama resah yang menyapa.
Memberi kata pamit pada angkuhnya senja,
Yang menyapa jiwa dengan balutan lara.

Sejenak aku merapal doa dalam hati,
Berharap kekuatan hadir menemani.
Ingin merengkuh erat mimpi yang terbentang,
Namun rapuh diri di hadapan kenyataan.

Di ujung realita, tanya selalu bermunculan,
Berbalut mesra dengan rasa penasaran.
Menari-nari di secarik kertas putih,
Mencari jawaban di antara tinta yang tersurat.

Lentik pena menari mengikuti alunan rasa,
Menceritakan kisah yang terpendam di jiwa.
Mencari makna di balik setiap peristiwa,
Menemukan kekuatan untuk melangkah maju, tanpa rasa gunda.

Di pelataran ujung kisah ini, aku belajar,
Bahwa akhir bukanlah tanda kekalahan, melainkan awal dari perjalanan baru.
Dengan keyakinan dan doa yang tertanam,
Aku melangkah maju, menjemput mimpi yang ingin diraih, tanpa ragu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline