Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Dilema Rindu yang Terpendam

Diperbarui: 1 Juli 2024   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Dilema Rindu yang Terpendam

Di persimpangan rasa yang pilu,
Rindu membara, namun langkah terpaku.
Ingin menyapa, tapi hati bimbang,
Takut luka lama kembali terbelah.

Kangen menusuk, bagai duri tertanam,
Membayang senyumnya, yang kini tak tergapai.
Ingin bercerita, tentang suka dan duka,
Namun ego berkata, "Sudahlah, lepaskan dia."

Bukan karena takut mengusik ketenangan,
Tapi harga diri lebih ingin dijaga.
Luka lama masih membekas di hati,
Tak ingin terjerumus dalam nestapa yang sama.

Ikhlas ini bagai pisau bermata dua,
Menyakitkan, namun membebaskan jiwa.
Ribuan luka telah terlewati,
Mengajari diri untuk lebih tegar dan mandiri.

Biarkan rindu ini berlalu perlahan,
Diiringi doa dan harapan tulus terpancar.
Semoga dia bahagia di jalannya,
Dan aku pun menemukan cinta yang sejati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline