Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Kedatangan dan Kepergian

Diperbarui: 30 Juni 2024   07:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Kedatangan dan Kepergian

Pagi datang menyapa, malam pun pergi dengan tenang,
Siklus kehidupan yang berputar, bagaikan roda yang tak henti berputar.
Kedatangan dan kepergian adalah hal yang lumrah,
Yang terpenting adalah seberapa besar ketulusan hati kita untuk menyambut mereka.

Di saat bersama, nikmatilah setiap momen indah,
Lakukan yang terbaik, ciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Sambutlah mereka dengan senyuman dan kasih sayang,
Karena kebersamaan adalah anugerah yang patut disyukuri.

Aku berharap purnama datang menerangi malam,
Namun hujan turun tiba-tiba, mengubah harapan menjadi kenyataan.
Mungkin harapanku tak berarti dibandingkan doa penjual di pujasera,
Yang sepi sejak pagi, namun tetap bersyukur atas rejeki yang ada.

Orang-orang berteduh, mencari kehangatan di tengah hujan,
Menikmati secangkir teh poci atau semangkuk bakmi yang lezat.
Di tengah kesederhanaan, mereka menemukan kebahagiaan,
Menikmati hidup apa adanya, tanpa penyesalan.

Aku masih bersyukur atas semua yang aku miliki,
Bersyukur atas setiap momen indah yang pernah kualami.
Dan aku pun terlelap dalam mimpi,
Berharap bertemu denganmu dalam indahnya alam mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline