Lihat ke Halaman Asli

Puisi Dua Hari yang Tak Dimiliki

Diperbarui: 30 Juni 2024   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Dua Hari yang Tak Dimiliki

Dua hari dalam hidup ini tak bisa kita genggam erat,
Kemarin telah berlalu, esok masih tersembunyi dalam misteri.
Hari ini adalah milik kita, waktu yang patut disyukuri,
Lakukan yang terbaik, ciptakan momen indah yang berarti.

Hidup bukan perlombaan, tak perlu bandingkan diri dengan orang lain,
Setiap langkah memiliki takdirnya sendiri, jalani dengan penuh yakin.
Kita berdiri di bumi yang sama, namun dengan jalan yang berbeda,
Hargai prosesnya, nikmati setiap detik yang berharga.

Sabtu membangkitkan semangat, jiwa siap berpetualang,
Semangat membara, tekad kuat untuk terus melangkah.
Raih mimpi dengan penuh keyakinan, hadapi rintangan dengan tegar,
Karena hari ini adalah kesempatan untuk melangkah lebih jauh dan lebih lebar.

Bersyukurlah atas setiap momen, nikmati indahnya perjalanan,
Belajarlah dari setiap pengalaman, temukan hikmah dalam setiap kejadian.
Hidup ini penuh warna, penuh suka dan duka,
Hadapilah semua dengan lapang dada, ciptakan kebahagiaan di setiap langkahmu.

Dua hari yang tak dimiliki, jadikan pelajaran berharga,
Hari ini adalah milikmu, gunakan dengan penuh makna.
Berkarya, menebar kebaikan, dan raihlah mimpimu,
Karena hidup ini adalah anugerah, nikmati setiap detiknya dengan penuh syukur dan gembira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline