Lihat ke Halaman Asli

Puisi Literasi Jiwa: Percakapan di Toko Buku

Diperbarui: 30 Juni 2024   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Literasi Jiwa: Percakapan di Toko Buku

Di antara rak buku yang tertata rapi,
Aku duduk, merenung, hati diliputi keraguan.
Pikiranku kacau, bagaikan benang kusut,
Mencari jawaban, mencari ketenangan.

Tiba-tiba, suara lembut terdengar,
Membuka percakapan, membawa pencerahan.
"Toko buku bagaikan tempat penyembuhan jiwa,"
Kata-katanya menenangkan, bagaikan melodi yang merdu.

"Penyakit hadir dari kurangnya menutrisi akal,"
Dia menjelaskan, membuka wawasanku.
Membaca buku bagaikan makanan bagi pikiran,
Memberikan pengetahuan, membangkitkan inspirasi.

"Kelemahan terbesar manusia adalah menyerah,"
Dia mengingatkan, penuh makna dan pesan.
"Kunci kesuksesan adalah terus berusaha,"
Kata-katanya membakar semangat, menguatkanku untuk bangkit.

Matanya menatap toko buku dengan penuh kerinduan,
Tempat favoritnya untuk menemukan kedamaian.
Di sana, dia menemukan jawaban, menemukan kekuatan,
Melalui buku-buku yang penuh ilmu dan pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline