Lihat ke Halaman Asli

Puisi Tenggelamnya Senja: Bisikan Hati dan Roh

Diperbarui: 29 Juni 2024   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Tenggelamnya Senja: Bisikan Hati dan Roh

Senja menyapa, langit jingga beradu,
Angin sepoi berhembus, membawa bisikan hati yang merindu.
Suara roh Allah bergema di dalam jiwa,
Mengajak untuk merenung, menapaki jalan yang terjal dan suka.

Belajarlah diam, di tengah hiruk pikuk dunia,
Agar suara hatimu lebih terdengar, menuntunmu menuju bahagia.
Belajarlah sabar, dalam menghadapi rintangan dan cobaan,
Agar tindakanmu makin benar, membawa kebaikan bagi insan.

Jauhkan diri dari pornografi, racun yang merusak jiwa,
Carilah kesenangan yang murni, yang membawa makna.
Berdoalah setiap hari, memohon petunjuk dan kekuatan,
Agar langkahmu selalu diridhoi, di jalan yang penuh ketenangan.

Berlarilah dengan semangat, jaga kesehatan tubuh dan jiwa,
Makanlah makanan yang sehat, perbanyak buah dan sayur yang kaya.
Minumlah air putih yang cukup, agar tubuh tetap terhidrasi,
Hindari gula berlebih, yang dapat membawa penyakit yang tak terkira.

Berusahalah untuk mencari nafkah, dengan halal dan penuh ketulusan,
Gunakan waktumu dengan bijak, untuk mengembangkan diri dan keahlian.
Bangunlah jaringan pertemanan yang positif, saling mendukung dan membantu,
Hindari gangguan yang dapat menghambatmu untuk mencapai cita-cita.

Tenggelamnya senja menjadi pengingat, untuk selalu bersyukur atas setiap nikmat,
Jalani hidup dengan penuh makna, di jalan yang diridhoi oleh Sang Pencipta.
Ingatlah selalu, bahwa kau tidak sendiri, Allah selalu bersamamu,
Menuntunmu menuju jalan yang terbaik, penuh kebahagiaan dan kedamaian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline