Lihat ke Halaman Asli

Puisi Lelah yang Berbuah Manis

Diperbarui: 28 Juni 2024   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Lelah yang Berbuah Manis

Bagai bintang pagi yang bersinar di ufuk timur,
Cahaya lelahmu menerangi hari-hariku yang kelam.
Setiap tetes keringatmu, bagai tinta yang mengalir di atas kertas,
Menuliskan kisah perjuangan dan kasih sayang yang tak terhingga.

Setiap helaan nafasmu, bagai alunan musik yang menenangkan jiwa,
Menyembuhkan luka dan membawa kedamaian di hati.
Tangan-tangan kasarmu, bagai alat pahat yang handal,
Membangun istana mimpi dan masa depan yang cerah.

Semoga lelahmu ini menjadi seperangkat alat tulis dan mainan,
Untuk anak-anakku kelak nanti.
Agar mereka dapat menuliskan kisah indah dalam hidup mereka,
Dan bermain dengan penuh keceriaan dan tawa.

Semoga lelahmu ini menjadi bekal yang berharga,
Untuk mengantarkan anak-anakku menuju masa depan yang gemilang.
Agar mereka dapat meraih cita-cita mereka,
Dan menjadi orang yang sukses dan bahagia.

Terima kasih, wahai bintang pagi,
Telah menerangi jalanku dengan cahayamu yang hangat.
Terima kasih, atas lelah dan pengorbananmu,
Yang telah membantuku membangun keluarga yang penuh cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline