Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Mentari Pagi di Antara Rasa yang Berbahaya

Diperbarui: 28 Juni 2024   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Mentari Pagi di Antara Rasa yang Berbahaya

Mentari pagi menyapa, menebarkan cahaya hangat,
Namun di dalam hati, rasa dingin dan ragu bercampur pilu.
Apalah daya, aku hanya bisa berupaya,
Mencari secercah kebahagiaan di antara duka yang lara.

Ada dua alasan mengapa tak mudah percaya,
Pertama, karena tak kenal, kedua, karena kenal dekat.
Ketidakpercayaan bagai belenggu yang mengikat jiwa,
Membuat ragu setiap langkah dan rasa yang ada.

Cinta ini memang tak sebaya,
Mungkin hanya sebatas tipu daya.
Keindahan semu menipu mata,
Menjebak hati dalam rasa yang fana.

Namun, aku tak ingin menyerah begitu saja,
Tetap mencari secercah cahaya di antara kegelapan.
Mungkin cinta ini tulus, mungkin juga hanya pura-pura,
Hanya waktu yang bisa menjawab segala pertanyaan.

Mentari pagi terus bersinar, menerangi jalan yang terbentang,
Aku melangkah maju dengan penuh keraguan,
Berharap menemukan jawaban di ujung perjalanan.
Sampai saat itu tiba, aku akan tetap tegar dan kuat,
Menjaga hati agar tak terluka dan tersesat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline