Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Bapakku yang Telah Abadi di Hati

Diperbarui: 28 Juni 2024   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Bapakku yang Telah Abadi di Hati

Bapak, sosok yang tak tergantikan,
Walaupun raga telah tiada, kenanganmu selalu terukir dalam jiwa.
Semua dari kita dibawa ke alam dunia fana ini lewat orang-tua yang tak bisa memilihnya,
Namun kita tetap WAJIB menghormatinya tanpa syarat apa pun.

Tangan kasarmu yang membantuku berjalan,
Nasihat bijakmu yang menuntunku di jalan kebenaran.
Pengorbananmu yang tak terhingga,
Demi kebahagiaan dan masa depan anak-anakmu.

Mungkin aku tak selalu mengerti arti kasih sayangmu,
Seringkali aku lalai dan melukaimu dengan kata-kata.
Namun, dalam lubuk hatiku yang terdalam,
Aku selalu menyayangimu, Bapak.

Kini kau telah pergi meninggalkan dunia ini,
Namun kenanganmu akan selalu kuingat dan aku jaga.
Aku berjanji, Bapak,
Akan kuikuti jejakmu dan menjadi orang yang berguna bagi sesama.

Di surga sana, semoga kau tenang dan bahagia,
Bersama para malaikat dan orang-orang yang kau cintai.
Sampai jumpa lagi, Bapak,
Di alam baka yang kekal abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline