Lihat ke Halaman Asli

Senja Bersamamu

Diperbarui: 27 Juni 2024   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Senja Bersama-Mu

Bait 1:

Di ufuk senja yang jingga, ku tatap langit yang teduh,
Bersyukur atas hari yang telah terlewati, penuh suka dan duka.
Dalam heningnya senja, aku merenung dalam hati,
Betapa besar cinta-Mu, yang menuntunku di jalan yang suci.

Bait 2:

Tanpa cinta-Mu, ya Tuhan, aku takkan sanggup bertahan,
Melawan godaan dunia, nafsu yang membakar diri, dan amarah yang membakar jiwa.
Ego yang tinggi bagaikan tembok kokoh,
Menghalangi jalan menuju kebahagiaan yang sejati.

Bait 3:

Namun, dengan cinta-Mu, aku temukan kekuatan,
Menghancurkan ego yang mengikat, dan meredam amarah yang membara.
Rasa tamak yang menggoda, aku lawan dengan teguh,
Mencari kebahagiaan sejati dalam cinta-Mu yang kudus.

Bait 4:

Sekuat apapun manusia, pasti ada titik lelahnya,
Di saat itu, aku datang kepada-Mu, ya Tuhan, memohon pertolongan.
Hanya cinta-Mu yang mampu mengangkatku saat terjatuh,
Memberikan semangat baru untuk terus melangkah di jalan-Mu.

Bait 5:

Terima kasih, ya Tuhan, atas cinta-Mu yang tak ternilai,
Menuntunku di jalan yang benar, dan menjauhkanku dari kesesatan.
Di senja ini, aku berjanji untuk selalu setia kepada-Mu,
Menjalankan perintah-Mu dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline