Lihat ke Halaman Asli

Melodi Ketulusan

Diperbarui: 24 Juni 2024   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Melodi Ketulusan

Nak, seiring detak jarum jam yang terus berputar,
Kau pun akan melangkah menuju gerbang dewasa.
Di jalan yang terbentang, penuh rintangan dan debu,
Kau akan belajar makna cinta dan persahabatan yang sejati.

Di saat terjatuh dan hati terasa pilu,
Mencari sosok yang bisa meredakan pilu.
Bukanlah mereka yang pandai beri saran,
Tapi mereka yang hadir dengan ketulusan dan kasih sayang.

Sebuah pesan yang kau kirim, sederhana dan singkat,
Namun bagaikan melodi indah yang menenangkan jiwa.
Membuatmu merasa aman dan terlindungi,
Bahwa seberat apapun masalah, kau takkan sendiri.

Bukan tentang solusi instan yang kau cari,
Tapi rasa tenang dan damai yang ingin kau rasakan.
Kehadiran seseorang yang selalu ada,
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Nak, di saat kau dewasa nanti,
Pahamilah bahwa yang kau butuhkan bukan nasehat yang muluk.
Tapi rasa cinta dan kasih sayang yang tulus,
Yang mampu meringankan beban dan menghangatkan jiwa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline