Lihat ke Halaman Asli

Puisi Senja Cinta Abadi

Diperbarui: 23 Juni 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja menyapa, langit jingga memukau,
Membawa kedamaian di penghujung hari yang kelabu.
Di ufuk barat, mentari mulai tenggelam,
Menyisakan rona indah, bagai lukisan alam.

Di bawah sinar senja yang meredup,
Aku teringat dirimu, pujaan hatiku yang terdalam.
Siapapun dan seperti apapun dirimu hari ini,
Cintaku takkan pernah pudar, di setiap detik dan di setiap tarikan nafas ini.

Walaupun waktu terus berlalu, dan tahun-tahun telah berganti,
Perasaan ini tak pernah goyah, selalu teguh dan tak terganti.
Seperti senja yang selalu datang setiap hari,
Cintaku padamu pun abadi, takkan pernah pergi.

Di saat kau merasa bahagia, aku ikut merasakannya,
Tawa dan keceriaanmu, bagai melodi indah yang menenangkan jiwa.
Di saat kau dilanda kesedihan dan pilu,
Aku selalu ada di sini, siap memelukmu dan menghapus air matamu.

Bersamamu, aku ingin melewati setiap musim dalam hidup ini,
Menghadapi suka dan duka, bergandengan tangan tanpa ragu dan bimbang.
Cintaku bagaikan samudra yang luas dan tak bertepi,
Selalu terbuka untukmu, selamanya dan tanpa henti.

Di bawah indahnya senja yang merayu,
Aku ucapkan janji cintaku padamu, wahai belahan jiwaku.
Setia dan cintailah aku, seperti aku setia dan mencintaimu,
Sampai akhir hayat, di setiap denyut nadi dan di setiap hembusan nafasku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline