Lihat ke Halaman Asli

Orang Tulus dan Cahaya Cinta Kasih

Diperbarui: 17 Juni 2024   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Orang Tulus dan Cahaya Cinta Kasih

Orang tulus tak perlu pamit berucap,
Kepergiannya bagai mentari terbenam,
Menyisakan jejak indah di ufuk barat.
Kehadirannya bagai embun pagi, menyegarkan jiwa,
Menumbuhkan tunas cinta dan kasih sayang.

Dia pergi tanpa suara, tanpa amarah,
Meninggalkan kenangan indah yang tak tergantikan.
Kepergiannya bukan akhir, tapi awal yang baru,
Menebar benih kebaikan di setiap langkahnya.

Kau datang bagai mentari di pagi hari,
Membawa tatanan moral baru, penuh cinta dan kasih.
Memutus rantai kekerasan, dendam, dan peperangan,
Menggantinya dengan hukum cinta yang tak terhingga.

Kau tunjukkan jalan hidup yang sejati,
Melalui pelayanan, pengorbanan, dan penderitaan.
Kau buktikan bahwa cinta mampu mengalahkan segalanya,
Membawa perdamaian dan kebahagiaan bagi seluruh dunia.

Meskipun Kau telah pergi, ajaran-Mu tetap hidup,
Menjadi pelita di tengah kegelapan, penunjuk arah bagi jiwa yang tersesat.
Cahaya cinta kasih-Mu akan terus bersinar,
Menyinari setiap sudut dunia, membawa harapan dan kebahagiaan.

Kepergian orang tulus tak berarti kehilangan,
Tapi warisan cinta dan kasih yang tak ternilai harganya.
Marilah kita ikuti jejak langkah-Mu,
Menyebarkan cinta dan kasih di setiap langkah kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline