Lihat ke Halaman Asli

Siklus Kehidupan: Bahagia, Sedih, dan Menuju Puncak

Diperbarui: 16 Juni 2024   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siklus Kehidupan: Bahagia, Sedih, dan Menuju Puncak

Hidup ini bagai roda yang berputar,
Berkelindan suka dan duka yang tak terputar.
Tak ada kebahagiaan yang abadi,
Tak ada pula kesedihan yang tak terhenti.

Setiap jeda dalam siklus ini,
Memberikan makna dan arti yang tak ternilai.
Kebahagiaan bagai mentari yang bersinar,
Memberikan kehangatan dan semangat yang melimpah ruah.

Sedih bagai awan kelabu yang menyapa,
Mengajarkan arti ketangguhan dan ketulusan jiwa.
Keindahan hidup terletak dalam keseimbangan,
Menikmati bahagia dan belajar dari kesedihan.

Tersenyumlah pada momen terindah,
Simpan dalam memori sebagai harta yang tak ternilai.
Abaikan rasa sedih yang menggerogoti,
Bangkitlah kembali, dan hadapi hari dengan berani.

Tujuan hidup takkan tercapai tanpa rencana,
Percaya pada mimpimu, dan raih dengan penuh semangat.
Kerja keras yang terarah adalah kunci utama,
Teruslah melangkah, dan raih puncak cita-cita.

Fokuslah pada tujuan, dan jangan mudah menyerah,
Hadapi rintangan dengan tegar, dan teruslah melangkah.
Setiap langkah kecil mengantarkanmu pada mimpi,
Percayalah pada diri sendiri, dan raihlah masa depan yang gemilang.

Ingatlah, siklus kehidupan ini terus berputar,
Bahagia dan sedih silih berganti, bagai siang dan malam.
Nikmati setiap momen, dan belajarlah dari pengalaman,
Dengan tekad dan kerja keras, kau raih kebahagiaan yang tak terperi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline