Lihat ke Halaman Asli

Membuka Jendela Pagi

Diperbarui: 11 Juni 2024   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Membuka Jendela Pagi

Di balik jendela pagi yang terbuka lebar,
Cahaya mentari menyapa wajahku,
Menyentuh jiwaku yang terbuai dalam mimpi,
Membangunkanku pada kenyataan yang pahit.

Aku malu pada diriku sendiri,
Ketika menyadari bahwa hidup ini bagaikan pesta kostum,
Di mana semua orang bersembunyi di balik topeng dan penyamaran,
Dan aku, hadir dengan wajah asliku yang polos dan tanpa pretensi.

Aku merasa berbeda, seperti orang luar,
Di tengah keramaian yang penuh kepalsuan,
Tak mampu berpura-pura menjadi orang lain,
Menyembunyikan diri di balik topeng yang tak nyata.

Namun, di balik rasa malu ini,
Tersimpan kekuatan yang tak ternilai,
Keberanian untuk menjadi diri sendiri,
Tanpa rasa takut dan keraguan hati.

Aku tak perlu topeng untuk bersinar,
Karena cahayaku berasal dari dalam jiwa,
Cahaya kejujuran dan keaslian,
Yang tak tergantikan oleh apapun di dunia.

Mungkin aku berbeda dari yang lain,
Tapi perbedaan itu adalah kekuatanku,
Membuatku unik dan istimewa,
Sebuah karya seni yang tak ternilai harganya.

Di pagi ini, aku membuka jendela hatiku,
Membebaskan diri dari rasa malu dan keraguan,
Menerima diriku apa adanya,
Dan melangkah maju dengan penuh keberanian.

Aku takkan lagi bersembunyi di balik topeng,
Aku akan bersinar dengan cahayaku sendiri,
Menunjukkan pada dunia siapa diriku sebenarnya,
Seorang manusia yang berani menjadi diri sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline