Lihat ke Halaman Asli

Roh Siang

Diperbarui: 10 Juni 2024   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roh Siang

Mentari garang perkasa, melecut bumi dengan teriknya sinar,
Tak ada ruang untuk berdiam, jiwa terbakar membara oleh hasrat yang besar.

Jangan menanti momen sempurna,
Engkau taklah tak siap,
Tak juga sial,
Bukan pula tanpa harapan,
Mulailah beraksi, melangkah pasti,
Menebar semangat, membakar asa di teriknya siang.

Di bawah langit terang,
Di tengah panas yang membara,
Kau adalah roh siang yang gigih,
Menggapai mimpi di puncak tertinggi.
Aksi adalah kunci,
Mewujudkan impian, tanpa henti.

Dengarlah bisikan sang angin, jangan kau menunggu saat yang sempurna,
Kesempurnaan itu fatamorgana, tercipta dari angan yang pasif dan keluh kesah yang merana.

Kau bukannya tak siap, kau hanya belum melangkah,
Buang jauh pikiran ragu, keraguan itu benalu yang menghambat jalan yang terang.

Peruntungan bukanlah bintang yang jatuh dari langit,
Tapi usaha yang kau genggam erat, peluru yang kau h cock untuk masa depan yang lebih tinggi pangkat.

Hilangkan rasa putus asa yang meracuni jiwa,
Harapan itu bara yang membakar semangat, jangan biarkan ia padam tanpa arti apa-apa.

Saatnya bertindak! Biarkan mentari siang menjadi pelecut semangat,
langkahkan kakimu menuju cita-cita, jangan kau hiraukan bisikan yang membuatmu gamang dan tak menentu arah.

Nikmati teriknya siang, biarkan ia menjadi kawan seperjuangan,
Bersama mentari yang membara, bakarlah asa dan kobarkan semangatmu yang kian mengebu-gebuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline