Lihat ke Halaman Asli

Udara Pagi

Diperbarui: 10 Juni 2024   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah langit biru, di kala fajar merekah,
Udara pagi menyapa dengan lembut dan mesra.
Seperti semangat yang bangkit dari tidur panjang,
Mengajarkan kita untuk terus berkarya, tanpa menjatuhkan yang lain.

Setiap embun yang menetes dari dedaunan hijau,
Menggambarkan ketulusan yang menyejukkan hati.
Ingatlah, kita tidak tahu kapan kita membutuhkan mereka,
Yang kini berjalan di sisi kita, dalam suka dan duka.

Pepatah Jawa berbisik di telinga kita,
"Rukun agawe santoso, congkrah agawe bubrah."
Dalam damai, kita temukan kekuatan yang sejati,
Dalam perselisihan, hanya kehancuran yang meraja.

Udara pagi mengajarkan harmoni dan kedamaian,
Dengan setiap tarikan napas, kita ingat untuk bersatu.
Seperti angin yang berhembus tanpa pilih kasih,
Kita pun seharusnya berbagi, tanpa menyakiti.

Teruslah berkarya, dengan hati yang penuh cinta,
Jangan biarkan iri hati merusak keindahan.
Karena di dalam harmoni, ada kedamaian yang abadi,
Dan dalam kerukunan, kita temukan kebahagiaan sejati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline