Lihat ke Halaman Asli

Panggilan Jiwa yang Merendahkan

Diperbarui: 9 Juni 2024   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Panggilan Jiwa yang Merendahkan: Antara Kasih dan Perasaan Tak Layak

Dalam lubuk hati terdalam, bisikan itu menggema,
Panggilan jiwa untuk melayani Sang Pencipta.
Namun, hambaMu yang hina ini berlumuran dosa,
Merasa tak pantas untuk mengemban tugas mulia.

Hati menangis pilu, memohon belas kasihMu,
"Grace! Grace!" jerit jiwa yang penuh penyesalan.
Setiap hari, perasaan tak layak semakin menggelora,
Mengapa Engkau masih mengizinkan hamba untuk ada?

Belum lagi langkahku melangkah teguh di jalanMu,
Lidahku kelu untuk bersaksi atas keagunganMu.
Tapi, panggilan itu bagai api yang terus membara,
Membakar semangat untuk berbakti meski dirasa tak berguna.

Ya Tuhan, bimbinglah hambaMu yang tersesat ini,
Bersihkan hati dari dosa dan noda batin.
Berilah kekuatan dan keyakinan untuk melayaniMu,
Meski perasaan tak layak selalu menghantui.

Dengan iman dan pertolonganMu, ya Rabbi,
Semoga panggilan jiwa ini dapat terpenuhi.
Engkau Maha Mengetahui segalanya,
Terimalah bakti hambaMu yang penuh kekurangan ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline