Lihat ke Halaman Asli

Senja dan Senyum

Diperbarui: 8 Juni 2024   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja dalam Senyum

Sepahit apapun hinaan mereka,
Tetaplah tersenyum manis,
Seperti gula yang tak pernah kehilangan kemanisannya,
Anggaplah pembencimu sebagai penderita diabetes,
Yang tak mampu menikmati manisnya kebaikan hatimu.

Di bawah langit senja yang megah,
Saat mentari perlahan tenggelam di ufuk barat,
Senyummu menjadi cahaya yang tak pernah redup,
Menghangatkan hati yang terluka,
Menghapus jejak-jejak kepahitan.

Biarkan mereka terbenam dalam kelamnya prasangka,
Sedangkan engkau tetap bersinar,
Bersama senja yang indah, penuh kedamaian,
Senyummu adalah kekuatan yang tak terkalahkan,
Menjadi penawar di tengah pahitnya dunia.

Tetaplah tersenyum dalam setiap senja,
Karena di balik awan gelap,
Selalu ada cahaya yang menunggu untuk menyapa,
Mengingatkan bahwa manisnya kehidupan,
Ada di tangan mereka yang tulus menerima.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline