Lihat ke Halaman Asli

Manisnya Senja di Tengah Pahitnya Hinaan

Diperbarui: 8 Juni 2024   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Manisnya Senja di Tengah Pahitnya Hinaan

Di ufuk barat, sang mentari mulai terbenam,
Memancarkan cahaya jingga yang hangat dan menenangkan.
Namun, di tengah indahnya senja, hati ini terasa pilu,
Terluka oleh hinaan dan caci maki yang tak henti-hentinya.

Sepahit apapun hinaan yang mereka lontarkan,
Tetaplah kuhadapi dengan senyuman manis.
Seperti gula yang lezat, anggaplah pembencimu bagai penderita diabetes,
Membutuhkan rasa manis untuk menenangkan jiwanya yang pahit.

Jangan biarkan hinaan mereka meredupkan cahayamu,
Tetaplah bersinar terang seperti senja di ufuk barat.
Percayalah bahwa kamu berharga dan pantas untuk dicintai,
Jangan biarkan kebencian mereka menguasaimu.

Teruslah melangkah maju dengan penuh keyakinan,
Buktikan kepada mereka bahwa kamu lebih kuat dari hinaan mereka.
Sebarkan cinta dan kasih sayang di sekelilingmu,
Niscaya, kebahagiaan akan selalu menyertaimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline