Lihat ke Halaman Asli

Harga Diri yang Terluka: Elegi bagi Cinta yang Tak Dihargai

Diperbarui: 8 Juni 2024   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Harga Diri yang Terluka: Elegi bagi Cinta yang Tak Dihargai

Mengapa hati ini terasa hampa dan pilu?
Kenapa rasa cinta terbungkus tawar hati dan mati rasa?
Karena pernah mencintai dengan tulus dan sejati,
Namun pengorbanan tak pernah dihargai.

Bagai bunga yang mekar di musim semi,
Mekar indah dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Namun, terpaan angin dingin yang tak henti,
Membuatnya layu dan kehilangan pesonanya.

Pernah menjadi tempat berlindung dari badai,
Memberikan kasih sayang tanpa pamrih dan harapan.
Namun, ketika badai telah berlalu,
Keberadaanku tak lagi berarti, diabaikan dan dilupakan.

Luka di hati ini terasa perih dan pedih,
Menyisakan bekas yang sulit untuk dihilangkan.
Rasa sakit ini mengajariku arti harga diri,
Bahwa cinta tak selalu seindah mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline