Lihat ke Halaman Asli

Jiwa Kosong di Keramaian

Diperbarui: 5 Juni 2024   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa Kosong di Keramaian

Di keramaian, kau merasa sunyi,
Jiwa kosong bagai kanvas putih tak terisi.
Kau mencari makna di antara keramaian,
Namun hanya menemukan kebisingan yang tak berujung pangkal.

Bagi mereka yang haus akan kenyamanan,
Malam sepi bagai mimpi buruk yang menakutkan.
Keheningan menusuk telinga, membawa rasa hampa dan ketakutan.
Mereka lari dari kesunyian, mencari pelarian di keramaian yang semu.

Namun bagimu yang berbeda,
Malam sepi bagaikan anak tangga menuju pencerahan.
Keheningan bagai ruang kosong untuk merenung dan introspeksi.
Menemukan kedamaian dalam diri sendiri, jauh dari hiruk pikuk duniawi.

Di malam sepi, kau temukan dirimu yang sesungguhnya.
Jauh dari topeng dan pretensi, kau temukan jati dirimu.
Kau sadari bahwa kebahagiaan sejati tak datang dari luar,
Tapi dari dalam diri, dari kedamaian jiwa yang murni.

Teruslah nikmati malam sepi, wahai pencari makna.
Biarkan keheningan menuntunmu menuju kesadaran sejati.
Di sana, kau akan temukan kebahagiaan yang tak ternilai,
Kebahagiaan yang datang dari dalam diri sendiri.

Ingatlah, di balik keramaian, ada kehampaan yang tak terisi.
Hanya di dalam dirimu, kau temukan kedamaian yang sejati.
Malam sepi adalah temanmu, penuntunmu menuju pencerahan.
Teruslah melangkah, wahai pencari makna, temukan jati dirimu yang sesungguhnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline