Lihat ke Halaman Asli

Pemungut Receh Terabaikan

Diperbarui: 3 Juni 2024   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Pemungut Receh Terabaikan

Di sudut jalan sepi, tergeletaklah ia,
Kepingan logam, lima ratus yang tak berharga,
Dalam deru langkah, tak dipandang mata,
Terbuang sia-sia, dalam debu kota.

Tangan letih meraih, penuh harap meski kecil,
Memungut yang tersisa, di antara gemerincing sunyi,
Ada nilai tersembunyi, di balik logam usang ini,
Hidup tak selalu tentang gemerlap, tapi tentang bertahan diri.

Recehan terabaikan, memberi arti pada yang kurang,
Mengisi celah harapan, dalam hidup yang gersang,
Meski kecil nilainya, namun besar maknanya,
Di tangan yang menghargai, ia jadi penyambung asa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline