Lihat ke Halaman Asli

Kerendahan Hati

Diperbarui: 2 Juni 2024   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerendahan Hati

Bahkan untuk diriku sendiri saja
Aku nyaris tak punya waktu,
Terjebak dalam rutinitas yang tak henti,
Mencari makna di tengah hiruk pikuk hari.

Dengan keadaan yang seperti itu,
Apa kau masih mau mencintaiku?
Saat aku sendiri terhimpit oleh waktu,
Bertarung dengan rasa lelah yang tak menentu.

Kerendahan hati ini kupersembahkan,
Mengakui kekurangan dan keterbatasan.
Aku tak sempurna, jauh dari kata ideal,
Namun cintaku padamu tetaplah nyata, tak berbilang.

Jika dalam kesibukan ini kau tetap ada,
Mencintai meski aku seringkali tiada.
Itulah cinta yang sejati, penuh ketulusan,
Yang melihat lebih dari sekadar kehadiran.

Maka aku bertanya padamu, dengan hati terbuka,
Apakah kau masih mau mencintaiku, apa adanya?
Di tengah ketidakpastian dan segala kurangnya,
Jika iya, maka cintamu adalah anugerah tiada tara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline