Puisi Rendah Hati
Di antara hiruk pikuk dunia yang fana,
Terbersit rasa rendah hati, bagai embun di pagi hari.
Tak perlu ambisi menggebu, menjadi yang terdepan,
Cukuplah langkah kaki menapaki jalan, dengan hati yang tenang.
Menjadi yang biasa-biasa, bukan berarti tak berharga,
Setiap peran punya makna, di cerita kehidupan yang berbeda.
Bunga kecil di pinggir jalan, tetaplah indah dipandang,
Menambah warna dan pesona, di taman yang luas terbentang.
Tak perlu menjadi besar, bagai menara yang menjulang tinggi,
Cukuplah menjadi diri sendiri, dengan hati yang penuh kasih.
Menebar kebaikan di sekeliling, bagai mentari yang bersinar terang,
Menghangatkan jiwa yang rapuh, membawa sukacita di hati yang hampa.
Rendah hati bukan berarti lemah,
Tetapi kekuatan tersembunyi, yang tak semua orang paham.
Mampu menerima kekurangan, dan terus belajar dari kesalahan,
Menjadikan diri lebih baik, dengan penuh kerendahan hati dan keteguhan.
Di manapun berada, selalu jaga sikap dan tutur kata,
Hormati sesama manusia, tanpa memandang rendah atau hina.
Rendah hati membawa ketenangan, dan kedamaian dalam jiwa,
Menjadikan hidup lebih bermakna, di dunia yang penuh gejolak dan dusta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H