Lihat ke Halaman Asli

Menunggu dalam Pasrah

Diperbarui: 25 Mei 2024   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi senja yang perlahan pudar,
Aku masih menunggu, tapi kali ini lebih pasrah.
Harapan terajut di ufuk hati,
Tak lagi memaksa, hanya mengikuti arus waktu.

Kepada angin aku titipkan bisikan,
Tentang rindu yang tak kunjung sampai.
Pada malam aku titipkan doa,
Agar esok membawa jawab.

Ketidakpastian menjadi sahabat,
Dalam ruang hati yang mulai berdamai.
Menerima yang tak terucap,
Merangkul yang tak terjawab.

Di antara detik-detik yang merayap,
Aku belajar tersenyum,
Menyulam harap dengan benang asa,
Meski rapuh, meski tipis.

Aku masih menunggu,
Namun kini dengan hati yang tenang.
Menerima,
Berdamai dengan ketidakpastian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline