Lihat ke Halaman Asli

Luka di Balik Keindahan

Diperbarui: 24 Mei 2024   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Cinta Terlarang: Luka di Balik Keindahan

Terikat Tradisi, Terbelenggu Cinta

Di balik gemerlap budaya, tersembunyi cinta terlarang,
Terikat tradisi, terbelenggu cinta yang tak terbilang.
Sepupu yang tersayang, pujaan hati yang terpendam,
Namun cinta ini dosa, di mata adat dan agama.

Bisikan Cinta yang Menyiksa

Bisikan cinta dibisikkan, di balik tirai kerahasiaan,
Rasa yang terpendam, tak berani diungkapkan.
Pertemuan sembunyi, tatapan penuh makna,
Menyiksa jiwa, di belenggu cinta terlarang yang tak terkira.

Dilema Hati yang Menggerogoti

Dilema melanda, hati terombang-ambing,
Memilih cinta, atau tunduk pada aturan yang mengikat.
Rasa bersalah menghantui, bayang-bayang dosa selalu datang,
Menyiksa hati dan pikiran, di lautan cinta yang terlarang.

Kerinduan yang Tak Terucap

Kerinduan terpendam, tak berani diungkapkan,
Hanya bisa dipendam dalam diam, dan air mata yang berlinang.
Ingin memeluk erat, dan berucap cinta,
Namun terhalang norma dan adat yang tak bisa diubah.

Mencari Jalan Keluar yang Terjal

Mencari jalan keluar, dari belenggu cinta terlarang,
Mencari solusi, agar hati tak lagi terombang-ambing.
Berdoa pada Tuhan, memohon petunjuk dan kekuatan,
Untuk melangkah ke jalan yang benar, dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline