Lihat ke Halaman Asli

Sunyi Bulan Sabit Malam Menuju Kalam

Diperbarui: 20 Mei 2024   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sunyi: Bulan Sabit Malam Menuju Kalam

Bulan sabit malam menggantung di angkasa,
Menyinari sunyi dengan cahaya yang lembut.
Langit berbisik dalam keheningan,
Menyapa hati yang mencari kedamaian.

Di bawah naungan malam yang tenang,
Aku melangkah dalam kesunyian.
Menyusuri jalan yang penuh kenangan,
Mencari makna di setiap hembusan angin.

Bulan sabit menjadi saksi bisu,
Perjalanan batin yang tak terucapkan.
Menuju kalam dalam diam,
Menggali makna yang tersembunyi dalam jiwa.

Sunyi adalah sahabat setia,
Menyelimuti malam dengan misteri.
Dalam keheningan ini, aku temukan diri,
Menghadirkan rasa yang murni dan abadi.

Malam menuju kalam,
Mengajak hati untuk merenung.
Bulan sabit sebagai pemandu,
Mengantar jiwa menuju kedalaman hati yang tulus.

Di bawah cahaya bulan yang tipis,
Aku menemukan ketenangan.
Sunyi adalah pelukan alam,
Mengiringi setiap langkah dalam renungan.

Bulan sabit malam,
Menyatu dalam kalam keabadian.
Membawa pesan dalam kesunyian,
Bahwa di dalamnya, kita temukan kebijaksanaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline