Lihat ke Halaman Asli

Syukur Pagi

Diperbarui: 18 Mei 2024   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ufuk timur mentari bersinar,
Menyapa dunia dengan hangatnya sinar.
Burung-burung bernyanyi merdu di udara,
Membawa melodi syukur ke semesta raya.

Kuhirup udara pagi yang segar,
Merasakan berkat dan kasih Tuhan yang luar biasa.
Setiap hembusan nafas adalah anugerah,
Setiap detik kehidupan penuh makna.

Dunia tak cukup untuk memuat limpahan kasih-Nya,
Syukurku tak terhingga atas semua kebaikan-Nya.
Hanya kesaksian hidup yang bisa kupersembahkan,
Sebagai ungkapan rasa syukur yang tak terhingga.

Kebaikan dan kebenaran Tuhan tak terkira,
Menuntun hidupku di jalan yang benar.
Kupercayakan diri kepada-Nya dengan penuh iman,
Menjalani hari dengan penuh sukacita dan damai sejahtera.

Syukurku pagi ini, untuk semua berkat dan rahmat-Nya,
Untuk kesehatan, kekuatan, dan kesempatan yang diberikan-Nya.
Kiranya aku dapat menjalani hari ini dengan penuh makna,
Melakukan segala sesuatu dengan kasih dan kebenaran-Nya.


Berkat dan kasih Tuhan yang mewarnai hidupku
Nyata dalam setiap hembusan nafas,
Dunia pun tak cukup untuk memuat
Limpahan kasih-Nya kepadaku.

Kiranya hanya kesaksian hidup
Akan kebenaran-Nya
Yang bisa mengungkap dan menggambarkan
Besarnya kebaikan dan kebenaran Tuhan.

Di setiap pagi yang baru,
Aku bersyukur atas cinta-Mu,
Yang terus menerangi jalanku
Dengan kasih dan kebijaksanaan-Mu.

Meskipun dunia penuh dengan batasan,
Anugerah-Mu tak pernah berkurang.
Dengan hati penuh syukur,
Aku melangkah dalam terang-Mu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline