Lihat ke Halaman Asli

Menunggu Fajar

Diperbarui: 17 Mei 2024   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menunggu Fajar

Menunggu fajar yang menguning,
Di garis cakrawala pagi,
Saat malam perlahan beranjak pergi,
Menghadirkan harapan di ujung langit.

Semburat cahaya mulai menari,
Mengusir gelap yang menyelimuti,
Dalam diam, alam bersiap menyambut,
Kehangatan sinar mentari yang merona.

Pagi yang cerah,
Membawa sejuta janji baru,
Mengukir mimpi di kanvas biru,
Menggapai harapan yang dulu terpendam.

Di ufuk timur, warna-warni cahaya,
Mencipta lukisan keajaiban,
Menggugah hati yang merindu,
Akan kedamaian dan kebahagiaan.

Setiap detik yang berlalu,
Adalah momen berharga,
Menanti fajar yang menguning,
Menghiasi pagi dengan senyum manis.

Di bawah langit yang perlahan cerah,
Kita temukan kebahagiaan sederhana,
Dalam sinar mentari yang menyapa,
Menghangatkan hati yang penuh harapan.

Menunggu fajar yang menguning,
Di garis cakrawala pagi,
Adalah mengukir kisah baru,
Dalam setiap detak jantung kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline