Lihat ke Halaman Asli

Mesin Waktu

Diperbarui: 14 Mei 2024   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mesin Waktu

Bayangkan ada mesin waktu,
Menjembatani masa lalu dan masa depan,
Melintasi batas waktu yang tak terduga,
Membawa kita ke momen yang dirindukan.

Dengan satu sentuhan,
Kita kembali ke masa kecil yang manis,
Di pelukan ibu, di bawah langit senja,
Mengulang tawa dan canda yang tak ternilai.

Atau mungkin maju ke masa depan,
Melihat impian yang telah terwujud,
Menyaksikan diri kita yang lebih bijak,
Dalam pelukan waktu yang tak terbendung.

Mesin waktu, jendela tak terbatas,
Menawarkan perjalanan dalam dimensi,
Membawa kita ke tempat di mana harapan dan kenangan,
Bertemu dalam harmoni yang sempurna.

Namun di balik pesonanya,
Ada hikmah yang tak boleh dilupa,
Bahwa waktu adalah anugerah,
Yang harus dijalani dengan penuh makna.

Setiap detik yang kita miliki,
Adalah kesempatan yang tak terganti,
Untuk mencipta kisah yang indah,
Dalam bingkai waktu yang fana.

Jadi, meski mesin waktu mungkin hanya mimpi,
Marilah kita hargai setiap momen,
Mengisi hidup dengan cinta dan karya,
Dalam perjalanan menuju keabadian.

Karena di akhir segala pencarian,
Kita akan menyadari satu kebenaran,
Bahwa waktu, dengan segala misterinya,
Adalah hadiah terindah dari Sang Pencipta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline