Lihat ke Halaman Asli

Melampaui Kejang

Diperbarui: 11 Mei 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Melampaui Kejang

Di balik gerakan spasmodik,
Tersembunyi kisah pilu dan getir.
Kejang mencengkeram tubuh dan jiwa,
Menerjang batas, menentang norma.

Alat merekam gerakan tak terkendali,
Menjadi saksi bisu perjuangan.
Melampaui batas, mencari makna,
Di tengah keterbatasan, menemukan kekuatan.

Penderitaan tak harus merenggut keceriaan,
Menerima keterpurukan dengan keteguhan.
Kebesaran pikiran bersinar terang,
Menyinari jalan di tengah kegelapan.

Kejang menjadi simbol perjuangan,
Melawan keterbatasan, meraih kemenangan.
Semangat pantang menyerah berkobar,
Mencari keindahan di balik rasa sakit dan derita.

Di balik spasme dan tremor,
Tersimpan kekuatan dan ketangguhan.
Kejang bukan akhir dari segalanya,
Tapi awal dari sebuah perjalanan menuju kebahagiaan.

Marilah kita syukuri setiap momen,
Menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan syukur.
Melampaui batas, mencari makna,
Menemukan keindahan di balik setiap rintangan.

Kejang menjadi pengingat,
Bahwa hidup penuh dengan perjuangan.
Namun, dengan kebesaran pikiran dan tekad yang kuat,
Kita dapat menaklukkan segala rintangan dan meraih kebahagiaan.

Bersama-sama, kita ciptakan dunia yang lebih inklusif,
Di mana semua orang diterima dan dihargai apa adanya.
Melampaui batas, merajut mimpi,
Menemukan keindahan di balik setiap perbedaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline