Lihat ke Halaman Asli

Racun Musuh Kemajuan

Diperbarui: 7 Mei 2024   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Racun Musuh Kemajuan

Bait 1:

Kemalasan bagaikan racun mematikan,**
Meracuni ambisi, menghambat cita-cita yang mulia.**
Bagai benalu yang melilit batang pohon harapan,**
Menyerap energi, meninggalkan kekosongan dan kesedihan.**

Bait 2:

Junk food, racun bagi tubuh nan rapuh,**
Merusak kesehatan, menggerogoti organ vital.**
Bagai monster yang perlahan tapi pasti,**
Menjerumuskan dalam jurang penyakit dan kematian.**

Bait 3:

Kekhawatiran, racun bagi ketenangan pikiran,**
Menciptakan bayang-bayang ketakutan, menghantui jiwa yang resah.**
Bagai kabut tebal yang menyelimuti mata hati,**
Menghalangi jalan menuju kebahagiaan dan kedamaian.**

Bait 4:

Penundaan, racun bagi produktivitas,**
Menelan waktu berharga, menghambat pencapaian tujuan.**
Bagai pasir yang terbuang sia-sia di pantai waktu,**
Meninggalkan penyesalan dan kekecewaan yang mendalam.**

Bait 5:

Jauhkan racun-racun ini dari kehidupan,**
Gunakan waktu dan energi untuk hal yang bermanfaat.**
Bangunlah ambisi, jaga kesehatan, tenangkan pikiran,**
Tingkatkan produktivitas, raihlah mimpi yang gemilang.**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline