Lihat ke Halaman Asli

Rantai Perdamaian

Diperbarui: 4 Mei 2024   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Rantai Perdamaian"

Puisi:
Di antara pergolakan dan pertikaian,
Rantai perdamaian terjalin rapuh,
Perdamaian bukanlah pengorbanan rakyat kecil,
Tak seharusnya kehilangan orang-orang yang kita cintai.

Bagaimana cara memotong rantai itu?
Bukan dengan dendam atau kebencian,
Melainkan dengan belas kasihan dan pengertian,
Dengan cinta yang mengalir tanpa batas.

Hentikan siklus balas dendam dan kebencian,
Pertahankan perdamaian dengan kebijaksanaan,
Biarkan hati kita dipenuhi dengan kasih,
Dan memaafkan menjadi kunci yang sejati.

Rantai perdamaian perlu dirawat dengan baik,
Oleh tangan-tangan yang penuh dengan kebaikan,
Biarlah setiap langkah kita menjadi pencerminan,
Dari ketulusan hati dalam menciptakan kedamaian.

Jadi biarkanlah kita bersama-sama menggenggam,
Tangan-tangan untuk merajut perdamaian,
Menghilangkan rantai dendam dan kebencian,
Dan menggantinya dengan ikatan cinta yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline