Lihat ke Halaman Asli

dermaga cinta yang abadi

Diperbarui: 4 Mei 2024   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Dermaga Cinta yang Abadi"

Roda waktu menua bersamamu,
Seiring pelabuhan terakhir terhampiri,
Di dermaga cinta yang sama, kita bertemu,
Meski maut memisahkan, cinta tetap abadi.

Biarkan ranting waktu memudar dan tumpul,
Namun keturunan kita akan selalu bersemi,
Membawa cerita kita dalam lagu yang indah,
Melambai-lambai di angin yang membawa kenangan.

Di pelabuhan terakhir ini, kita bersatu,
Dalam cinta yang melekat di hati kita,
Meski badai datang dan ombak menggulung,
Kita tetap teguh dalam ikatan yang suci.

Jadi biarkanlah waktu berlalu dengan tenang,
Sementara cinta kita tetap menyala,
Dermaga cinta kita akan selalu abadi,
Meski maut memisahkan, kita tetap bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline