Judul: "Penyair Ranting"
Kau penyair ranting pada pokok anggur yang sama,
Mengukir puisi-puisi dengan hembusan angin sebagai pena.
Setiap kata adalah buah dari hati yang penuh keindahan,
Terjalin dalam irama alam yang abadi.
Di antara rebahan daun yang hijau,
Kau menari dengan bait-bait puisi yang mengalun.
Menyanyikan lagu cinta dan kehidupan,
Sebagai ungkapan dari rasa syukur dan kebijaksanaan.
Ranting yang meranggas menjadi jendela dunia,
Dimana keindahan dan inspirasi mengalir begitu lembut.
Kau, penyair yang setia pada pokok anggur yang sama,
Menjadi penghubung antara alam dan jiwa yang merindu.
Dalam setiap gurat tulisanmu,
Kita menemukan kebenaran yang tak terkatakan.
Dan dalam harmoni antara pokok anggur dan penyairnya,
Terpancarlah keindahan yang tak terhingga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H