Lihat ke Halaman Asli

Menanti Pulih Pada Salam Terakhir

Diperbarui: 29 April 2024   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Menanti Pulih pada Salam Terakhir"

Di kertas digital, kisah-kisah tercipta,
Menjadi jejak digital dari masa lalu.
Menanti pulih pada salam terakhir,
Dalam sentuhan elektronik yang membawa harapan.

Setiap kata menjadi riwayat yang tercatat,
Dalam dunia maya yang tak berbatas.
Kita menanti pulih pada salam terakhir,
Yang tersimpan dalam arsip yang tak terlupakan.

Di antara jalinan kode dan algoritma,
Ada kehidupan yang mengalir dalam bit-bit.
Menanti pulih pada salam terakhir,
Yang disampaikan melalui layar yang berkedip.

Dalam kertas digital, kita menemukan makna,
Di antara perjumpaan dan perpisahan yang abadi.
Menanti pulih pada salam terakhir,
Dalam dunia yang terhubung oleh jaringan tak terlihat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline