Lihat ke Halaman Asli

Jejak Abadi

Diperbarui: 21 April 2024   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Jejak Abadi"

Di tengah badai dan senja yang meranggas,
Kita berdiri, bersama dalam perjuangan,
Jejak langkah kita, abadi dalam ingatan,
Barisan kita, tiang keadilan yang tegar.

Dalam kenangan, kita bersatu dalam cinta,
Berbagi tawa dan air mata,
Barisan puisi ini, untukmu, untuk kita,
Diabadikan dalam sejarah, abadi dan setia.

Di atas pasir putih yang terhampar luas,
Terukir jejak kaki yang tak pudar.
Jejak langkah yang penuh makna,
Menceritakan kisah perjalanan yang tak terkira.

Jejak abadi, saksi bisu perjalanan waktu,
Menyaksikan pergantian musim dan tahun.
Menyaksikan pasang surut kehidupan,
Menyaksikan suka dan duka yang silih berganti.

Jejak abadi, pengingat bagi kita semua,
Bahwa setiap langkah yang kita ambil akan meninggalkan jejak.
Jejak yang akan terus ada, meskipun kita sudah tiada.

Marilah kita tinggalkan jejak yang baik,
Jejak yang bermanfaat bagi orang lain.
Jejak yang dapat menginspirasi mereka untuk menjadi lebih baik.

Jejak abadi, bukan hanya jejak kaki di atas pasir,
Tapi juga jejak kebaikan yang kita lakukan.
Jejak yang akan selalu dikenang oleh orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline