Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Getir

Diperbarui: 17 April 2024   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Getir

Dalam pelukan senja yang meranggas,
Terhamparlah kesedihan yang getir.
Bayang-bayang kehilangan menghiasi langit,
Menggetarkan hati yang penuh duka.

Di antara riuh rendah kehidupan,
Ada kesendirian yang mengalir dalam.
Terkadang getir menghampiri tanpa aba,
Menggelayuti jiwa yang rapuh dan terluka.

Namun dari getir, ada kekuatan yang tumbuh,
Dari rasa sakit, ada pembelajaran yang dalam.
Kita menjadi lebih kuat dalam kelemahan,
Dan lebih bijaksana dalam setiap langkah.

Jadi hadapilah getir dengan hati yang teguh,
Jadikan itu sebagai pijakan menuju keberanian.
Dalam getir, kita menemukan keajaiban,
Menyadari bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh warna dan getir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline