Puisi: Getir
Dalam pelukan senja yang meranggas,
Terhamparlah kesedihan yang getir.
Bayang-bayang kehilangan menghiasi langit,
Menggetarkan hati yang penuh duka.
Di antara riuh rendah kehidupan,
Ada kesendirian yang mengalir dalam.
Terkadang getir menghampiri tanpa aba,
Menggelayuti jiwa yang rapuh dan terluka.
Namun dari getir, ada kekuatan yang tumbuh,
Dari rasa sakit, ada pembelajaran yang dalam.
Kita menjadi lebih kuat dalam kelemahan,
Dan lebih bijaksana dalam setiap langkah.
Jadi hadapilah getir dengan hati yang teguh,
Jadikan itu sebagai pijakan menuju keberanian.
Dalam getir, kita menemukan keajaiban,
Menyadari bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh warna dan getir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H