Lihat ke Halaman Asli

Daun Kering yang Jatuh

Diperbarui: 14 April 2024   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun Kering yang Jatuh

Di ranting yang rapuh, kau berayun pelan,
Menari-nari ditiup angin sepoi-sepoi.
Hijau yang semarak kini telah memudar,
Berubah menjadi coklat tua, siap untuk pergi.

Kau adalah saksi bisu perjalanan sang waktu,
Telah melihat musim berganti, bunga mekar dan layu.
Kini, saatnya kau kembali ke bumi,
Menjadi bagian dari tanah, menyuburkan tunas baru.

Jatuhmu bukanlah akhir, tapi awal yang baru,
Memulai siklus kehidupan yang abadi.
Di dalam dirimu, tersimpan benih harapan,
Untuk tumbuh kembali di musim semi yang cerah.

Jatuhmu adalah pengingat bagi kita semua,
Bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini fana.
Suatu saat nanti, kita semua akan kembali ke bumi,
Menjadi bagian dari alam semesta yang luas ini.

Namun, janganlah bersedih hati, karena kematian bukanlah akhir,
Tapi awal dari sebuah perjalanan baru yang lebih indah.
Di sana, kita akan bertemu kembali dengan Sang Pencipta,
Dan hidup dalam kedamaian abadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline