Lihat ke Halaman Asli

Tajamnya Kata dalam Puisi

Diperbarui: 13 April 2024   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tajamnya Kata dalam Puisi


Di balik alunan kata yang tersusun rapi,
Tersembunyi makna tajam bagai pisau berkarat.
Menebas luka di hati yang terluka,
Membongkar rahasia yang terkubur dalam jiwa.

Kata bagaikan pedang bermata dua,
Bisa menyembuhkan, bisa pula melukai.
Tergantung pada siapa yang menggenggamnya,
Dan bagaimana ia menggunakannya.

Puisi yang tajam bagaikan pisau bedah,
Menyingkap tabir kebenaran yang tersembunyi.
Menelanjangi realitas yang kelam,
Membuat kita tertegun dan merenung sejenak.

Di balik alunan kata yang tersusun rapi,
Tersembunyi makna tajam bagai pisau berkarat.
Menebas luka di hati yang terluka,
Membongkar rahasia yang terkubur dalam jiwa.

Kata bagaikan pedang bermata dua,
Bisa menyembuhkan, bisa pula melukai.
Tergantung pada siapa yang menggenggamnya,
Dan bagaimana ia menggunakannya.

Puisi yang tajam bagaikan pisau bedah,
Menyingkap tabir kebenaran yang tersembunyi.
Menelanjangi realitas yang kelam,
Membuat kita tertegun dan merenung sejenak.

Namun, puisi yang tajam juga bisa melukai,
Menorehkan luka di hati yang rapuh.
Membangkitkan amarah dan kebencian,
Memicu perpecahan dan pertikaian.

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata-kata,
Memilih diksi yang tepat dan bijaksana.
Gunakan puisi sebagai alat untuk mencerahkan,
Bukan untuk menyakiti dan melukai.

Marilah kita asah ketajaman kata dalam puisi,
Gunakan kekuatannya untuk kebaikan.
Biarlah puisi menjadi jembatan yang menghubungkan,
Bukan tembok yang memisahkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline