Lihat ke Halaman Asli

Penyeberangan Takdir

Diperbarui: 10 April 2024   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyeberangan Takdir

Di persimpangan jalan takdir ini,
Aku berdiri termenung,
Menatap dua arah yang berbeda,
Menentukan langkah yang akan kutempuh.

Di satu sisi, jalan yang lurus dan mulus,
Menjanjikan kepastian dan ketenangan.
Di sisi lain, jalan yang terjal dan berliku,
Menawarkan petualangan dan kejutan.

Aku bimbang, aku ragu,
Manakah jalan yang terbaik untukku?
Jalan yang aman dan terjamin,
Ataukah jalan yang penuh rintangan dan ketidakpastian?

Aku tarik napas dalam-dalam,
Menutup mata dan merasakan hatiku.
Di dalam sana, aku mendengar bisikan suara,
Suara yang menuntunku ke arah yang benar.

Aku membuka mata dan melangkah maju,
Memilih jalan yang takdirku tunjukkan.
Mungkin jalan ini tak mudah,
Tapi aku yakin, ini adalah jalan terbaik untukku.

Di penyeberangan takdir ini,
Aku belajar untuk berani,
Berani memilih jalan hidupku sendiri,
Berani menghadapi rintangan dan ketidakpastian.

Aku tahu, perjalanan ini tak selalu indah,
Akan ada air mata dan rasa sakit,
Tapi aku yakin, di ujung jalan nanti,
Kebahagiaan dan kesuksesan menantiku.

Penyeberangan takdir ini,
Adalah sebuah pembelajaran,
Belajar untuk berani memilih,
Belajar untuk bertanggung jawab atas hidupku.

Aku takkan pernah menyesal,
Atas jalan yang kupilih ini,
Karena ini adalah jalanku,
Jalan yang takdirku tunjukkan.

Di tepi pantai, kujumpai perahu kehidupan,
Yang siap menyeberang ke arah yang tak terduga.
Ombak menggoyang, angin bertiup pelan,
Meniupkan rahasia takdir yang tersembunyi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline