Lihat ke Halaman Asli

Zona Waktu: Seandainya Aku Bisa Melipat Jarak

Diperbarui: 5 April 2024   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Zona Waktu

Seandainya aku bisa melipat jarak,
Menembus batas ruang dan waktu.
Aku ingin melompat ke zonamu,
Menyapa dirimu di pagi yang cerah.

Di sini, malam telah menyapa bumi,
Bintang-bintang menghiasi langit yang kelam.
Namun, di zonamu, mentari pagi bersinar,
Menyinari dunia dengan hangatnya.

Aku ingin merasakan hangatnya mentari pagi di zonamu,
Menikmati keindahan alam bersamamu.
Berjalan bergandengan tangan di bawah sinar mentari,
Menciptakan kenangan indah yang tak terlupakan.

Namun, jarak memisahkan kita,
Zona waktu menjadi penghalang.
Hanya doa yang bisa aku kirimkan,
Semoga kau selalu bahagia di sana.

Sampai suatu saat nanti,
Ketika aku bisa melipat jarak,
Aku akan datang ke zonamu,
Dan memelukmu dengan erat.

Sampai saat itu tiba,
Jagalah dirimu baik-baik,
Dan selalu ingatlah,
Bahwa aku selalu di sini,
Menyayangimu dengan sepenuh hati.

Zona Waktu: Seandainya Aku Bisa Melipat Jarak

Seandainya aku bisa melipat jarak,
Menyusutkan ruang di antara kita.
Zona waktu tak lagi memisahkan,
Kita bisa bertemu tanpa batas.

Di dunia di mana waktu tak menghalangi,
Kita bisa berbagi cerita dan tawa.
Melintasi lautan dan gunung yang tinggi,
Tanpa hambatan, tanpa batasan.

Namun nyata, waktu memisahkan,
Menjadikan kita terpisah oleh jarak yang tak terjangkau.
Zona waktu mengikat kita pada keterbatasan,
Menjadikan pertemuan hanya mimpi di siang bolong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline